Kamis, 26 Juni 2008

Kesetimbangan Dalam Kehidupan

Saat Kimiawan Lee Chateleer mengkonsep azas kesetimbangan memang yang terfikir oleh Beliau saat itu adalah penerapannya dalam reaksi kimia, dimana proses kimia yang terjadi selalu mengikuti hukum atau azas kesetimbangan ini. Suatu reaksi kimia yang ditandai adanya pereaksi , hasil reaksi dan panah yang menunjuk ke arah kiri dan kanan yang menunjukkan adanya kesetimbangan. Bila dilakukan perubahan terhadap salah satu spesi baik yang ada dikiri atau kanan panah maka akan diikuti perubahan yang lain dengan harapan akan terbentuk kesetimbangan yang baru.
Azas ini selain dapat menjelaskan reaksi kimia molekul (mikroskopik) sebenarnya juga dapat menjelaskan fenomena yang terjadi pada kehidupan sehari-hari dimana bila ada suatu aksi yang dibuat maka akan ada reaksi dari arah yang berbeda yang tujuannya adalah membentuk kesetimbangan. Kesetimbangan dalam hal ini adalah sebagai pintu menuju pembagian secara merata antara aksi dan reaksi. Kesetimbangan ibaratnya sebuah keadilan yang dituntut agar tidak terjadi aksi terus menerus melebihi batas yang akan segera ditentang atau mendapatkan perlawanan dari reaksi.
Seandainya masing-masing pribadi menyadari hal ini maka tidak ada pribadi yang selalu berusaha memaksakan kehendak demi mencapai tujuannya sendiri, pastinya pribadi tersebut akan berfikir akibatnya yaitu akan ada aksi balik atau reaksi dari pihak lain yang merasa tertindas atau kepentingannya terkorbankan.
Bila tak ada lagi orang yang berfikir untuk memaksakan kehendaknya kepada orang lain, tak ada yang berfikir untuk menguasai orang lain, kehidupan ini akan terasa harmonis, stabil tanpa gejolak maka itulah kesetimbangan kehidupan artinya kehidupan telah ada pada posisi setimbang.
Kita sebagai indifidu yang menghuni kehidupan ini berkewajiban menciptakan kesetimbangan itu seberapapun kecilnya dalam setiap langkah. Namun jangan diartikan lantas kita ikut arus yang sudah ada lho. Tanpa kita sadari sebenarnya arus yang telah mengalir bukan tidak mungkin akan menimbulkan gelombang besar yang merusak tatanan kesetimbangan. Bisa jadi arus yang terlihat tenang akan terakumulasi dan menjadi sebuah gelombang besar yang membawa bencana.
Harus diwaspadai kesetimbangan yang kita ciptakan haruslah berdasar kebenaran yang sifatnya umum artinya benar menurut pribadi kita juga harus benar menurut pribadi yang lain, arti lebih dalamnya tidak ada kepentingan yang dikorbankan untuk menuju kebenaran. Hal ini memang sulit, namun kalau didasari kemaauan keras untuk tidak merugikan orang lain apapun itu bentuknya, walau harus merugi sekalipun, dalam hal ini diartikan rela berkorban, atau berani mengalah, semua akan terasa mudah. Bayangkan bila semua pribadi menyadari hal ini maka akan muncul pribadi-pribadi yang siap berkorban bahkan berebut untuk mengalah, hebat..
Mungkin inilah kesetimbangan hidup yang harus kita perjuangkan saat ini, mulai dari pribadi kita sendiri,..mari!
Perlu disadari bahwa kita adalah bagian dari kesetimbangan itu sendiri, kita adalah molekul-molekul spesi dalam reaksi kimia secara menyeluruh di jagat raya ini, kita adalah penentu kesetimbangan itu sendiri. Namun kita juga harus mampu membedakan dengan molekul yang masih serba mati, kita adalah makhluk yang berakal dan berbudi, adakalanya kita menjadi molekul yang sedang bereaksi, adakalanya kita menjadi katalisator untuk proses yang lain, atau bahkan menjadi prototipe yang sedang dipamerkan untuk menjadi model yang ditiru orang lain, ayo kita sadari lagi jadi apa diri kita saat ini.
Semoga tulisan ini bermakna....Amiiin.